Monday, June 23, 2014

Ternyata, Aku Masih Bisa Bertemu Dengannya...

Aku sedang terbaring ditempat tidurku, sambil memainkan handphone, membuka jejaring social favorite aku, Twitter. Saat bermain Twitter, tiba-tiba aku mendapatkan DM dari temen aku, Solace. Dia mengajak aku untuk ikut Festcation di SMP kita. Festcation adalah acara yang digelar oleh sekolah, biasanya mengundang artis/penyanyi. Sebenarnya, aku malas, malas sekali. 

Tapi, saat Solace bilang, 


"Nanti ada Daniel lhooo~". 


Aku langsung terbangun, masih duduk ditempat tidurku,


"Apa? Serius?! Bohong..."


Temanku balas, 


"Benarlah, ngapain siih gue bohong? Daniel pasti ikut. Percayalah." 


Aku terdiam, berpikir apakah aku harus ikut atau tidak? Ikut tidak? Ikut tidak?


Dan setelah 15 menit memikirkan keputusan yang berat itu, akhirnya aku ikut datang ke Festcation. 

"Naah, gitu dong. Kalo ada Daniel aja, baru mau datang hahahaha :P" 

Solace bilang lewat DM (Direct Messages).


"Dasar..." Pikir aku. 

Dua hari kemudian, adalah hari dimana SMP ku akan mengadakan Festcation. Kesana, aku bareng Solace dan Lala. Kita bertiga bertemu lagi, kita sudah lama tidak melihat satu sama lain semenjak perpisahan angkatan kita. 
Pada hari itu, nyokapnya Lala lagi bawa mobil, dia ingin belanja bulanan. Untung, nyokapnya Lala baik, karena kita kesekolah menggunakan mobilnya. 
Saat tiba disekolah, kami bertiga turun dari mobil dan berterimakasih kepada nyokapnya Lala. 
Kami bertiga langsung membeli tiketnya. Tiketnya berharga Rp. 35.000,- . Cukup mahal tidak untuk satu tiket? 
Saat sudah membeli tiket, kami bertiga masuk. Ternyata belum begitu ramai, belum banyak orang yang datang. Aku melihat sekitarku, hanya ada satu dalam pikiranku. 

"Dimana Daniel?" 


Aaah, aku selalu memikirkannya. Dia ternyata tidak pernah meninggalkan pikiran aku. Sama sekali tidak. 
Selama 30 menit menunggu, Daniel belum datang juga. Untung bazar di adakan, dan rata-rata bazarnya menjual makanan dan minuman. Dan yang menangkap perhatian aku adalah makanan berasal dari Jepang, berbentuk bola kecil dan isinya biasanya gurita. Yep, Takoyaki has caught my stomach hehehe :3 
Aku dan Lala membeli Takoyaki. 1 box harganya 10.000, tapi isinya lumayan banyak :).
Sambil menunggu Daniel datang, aku mengganjal perutku dulu dengan Takoyaki. Saat aku lagi asik-asiknya makan, tiba-tiba, Solace menghampiriku. 

"Bagi dong!"

Dia bilang.


Aku beri dia batangnya, 

"Niih.." 


Dia ambil satu dan dimakan dengan satu lahap. Lalu dia mengembalikan batangnya. Dia ngomong, tapi tidak begitu jelas, karena mulutnya terisi oleh Takoyaki, tapi aku tahu maksudnya,

"Makasih yaa..." 


"Eeh, si Daniel belum datang yaa?" 

Aku tanya.


"Ciee nyariin ahahahaa." 

Mulut dia masih terkontaminasi oleh Takoyaki. 


"Niih, BBM dia coba..." 


Dia memberikan HPnya pada aku. 


"Gue BBM niih?" 

"Yaudaah, ntar gue bilang yaa kalo yang BBM itu elu bukan gue."

"IH JANGAN!" 

"Hahahaha, canda." 

Dia ucap.


Saat aku memegang HPnya, tangan aku mulai gemetaran. Hati aku berdetak kencang, tidak seperti biasanya. Aah, penyakitnya mulai lagi. Aku mulai suka lagi. Aah tidak, ini bahaya. 
Tapi aku tetap BBM dia, berusaha cool dan tenang, aku ketik, "Daniel, jadi ikut pensi ngga?" 
Lalu, aku klik Enter.
Send.

"Oh My God. Terkirim!" Pikir aku, di layar HP nya sudah tertunjuk tanda "D" artinya "Delivered".

"Niih, Solace. Udah terkirim." 


Aku kembalikan lagi HPnya. 


"Thanks yaa.."


"Yapss, sama-sama."

Dia ucap. 

Dalam hati aku, aku berdoa. "Please, Daniel. Semoga kamu datang. Aku ingin bertemu dengan kamu... Please..." 
Waktu terus berlalu, hingga jam 2 siang. Dan Daniel masih belum datang juga. Dari kejauhan, aku terus menatapi pagar sekolahan, dan terus berdoa. Berharap dia muncul dari sana. 

1 menit.

5 menit.

10 menit.

15 menit.

20 menit.


25 menit.


30 menit


1 jam berlalu ...


Daniel masih belum datang. Tuhkan, apa kata aku? Dia mana mungkin datang. Dia tidak akan pernah datang. Tidak akan!

Aku menghampiri Solace, 

"Lace, katanya entar Daniel datang. Sekarang orangnya mana?"


"Mungkin dia masih dijalan kali Karen, sabar ajaa, dia pasti dateng kok." 

Dia bilang sambil senyum. 
Dalam hati, aku sebenarnya sudah marah, dan sedih. Aku benar-benar berharap dia datang. Tapi nyatanya? Aku udah tunggu dia lebih dari 1 jam. Dan dia belum muncul. 
Sudahlaah, dia tidak akan datang.
Lupakan.

Ternyata aku salah. Tak lama kemudian, aku melihat dia. Iya, Daniel! Oh Ya Allah :'). Betapa kangennya aku sama dia. Sudah lama kita tak bertemu :')
Daniel masih terlihat sama semenjak terakhir aku bertemu dengannya. Hanya kulitnya sedikit berbeda. Kulitnya sedikit gelap. Hmmm, pasti selama liburan, suka main futsal. 
Pada hari itu, dia memakai baju warna merah, celana jeans warna biru, lalu dia bawa backpack yang biasanya dia bawa ke sekolah, mereknya Reebok, dan sepatu olahraga warna kuning dan ada hitamnya sedikit. Hmm, sepertinya dia memakai baju apa adanya. Tapi tak apa-apalah, yang penting dia terlihat sopan dan rapi. 
Pada waktu itu, kata-kata tidak bisa mengukir isi hatiku. Ada rasa senang, sedih, marah dan kangen, segalanya bercampur aduk. Oh Ya Allah, terima kasih, Engkau masih memberi aku kesempatan untuk bertemu dia lagi. :') 
Mungkin, inilah yang ke terakhir kali nya....

Festcation itu, ada beberapa artis yang diundang ke SMP ku. Ada Bapak Reggae (kalo ga salah deh.. Aku mulai lupa><) Aku dan teman-teman ku berjoget saat mendengar lagu reggae, sumpah, waktu itu ga danta banget. Kita mesti ngikutin apa yang bapak Reggae lakukan. Jadi kalo disuruh goyang pantat, yaudah, goyang, wkwk, tapi, itu seru kok :)
Tapi yang menjadi favorit aku adalah Tangga. Dan pada hari itu, Tangga membawakan lagu Cinta Begini dan Kesempatan Kedua. Waah, galau banget lagunya ucapku dalam pikiran. Sambil mendengarkan lagu itu, mataku melihat ke belakang, mencari sosok Daniel, dimana dia berada? 
Ternyata, dia agak sedikit jauh dari ku. Terkubur oleh para murid, tapi tubuhnya yang tinggi membuat dia kelihatan. Syukurlah, dia tinggi. Ini salah satu alasan kenapa aku suka sama cowo yang tinggi... Gampang di cari walaupun dia berada di jarak jauh dari ku :')
Aku hanya bisa tersenyum saat melihatnya... Dia lagi seru sama temen-temennya. Hahahaa, gapapa kok..
Aku ga nyadar kalau aku udah ngeliatin dia udah lama. Dan pada saat itu, dia menengok ke arah ku...

Mampus! aku berpikir. Mampuusss aku ketauan. Pada saat itu, pikiran ku hanya bilang "Mati, mati, matii.." ajaa :| 

Tapi... apakah tadi itu benar? Atau hanya kebetulan?
Sepertinya hanya kebetulan dia menengok ke arah ku.
Aah.. Aku ke geeran ...

Tapi karena perempuan itu dikit-dikit kepo, jadi aku memberanikan diri aku untuk menengok kebelakang lagi. Yaa, pura-pura cari teman, padahal siih, buat liat dia lagi.

Pas aku nengok kebelakang, dia bener-bener ngeliat kearah aku. Seketika, aku gugup. Jantung ku berdetak, kaki aku tibatiba jadi lemas. Habis itu, aku ga berani nengok kebelakang lagi. 

Tapi gapapa siih kalo dia nengok ke arah aku terus aku ketauan abis ngeliatin dia. Yaaa, biar dia ngerasa gimana gitu.. 


"Andai saja, aku masih punya, kesempatan kedua~

Pasti akan, ku hapuskan luka mu..
Menjaga mu..
Memberi mu.. 
Segenap cinta..." 

Lagu Tangga, yang berjudul Kesempatan Kedua adalah salah satu lagu favorit ku. Lagunya dalem banget :')) Saat lagu itu dinyanyikan oleh band yang beranggota 4 orang ini. Semuanya ikut bernyanyi, dari awal lagu sampai akhir. Di pertengahan lagu, saat di Reff, semuanya melambaikan tangan, sambil bernyanyi. Gosh, aku tak akan melupakan momen-momen itu :'))


Pensi SMP ku berlangsung dari jam 2 siang sampai jam 9 malam. Wow, that was a great day, and I pretty enjoyed it :). Hari sudah semakin sore dan semakin gelap dan, Festcation berakhir dengan bunyi letusan cannon party :)


Hari sudah malam, dan saatnya aku untuk pulang. Tapi, sebelum aku pulang, aku mampir sebentar ke bazaar untuk membeli sebungkus takoyaki (lagi). Yaa, abis enak siih ><

Aku kebazar ditemani oleh Lala, sedangkan Solace, dia sudah balik duluan dengan keluarganya. 

Setelah beberapa menit, aku dan Lala ke gerbang depan sekolah. Malam itu, jalannya dipadati oleh banyak kendaraan, jadi macet. Mobil banyak yang tidak jalan saking macetnya, begitupun dengan motor, mereka susah untuk menyelip. Ditambah, ojek ku belum tiba, jadi aku makin khawatir. "Ini aku pulang jam berapa?"

Sambil menunggu aku dijemput ojek, aku dan Lala ngobrol. Saat kita ngobrol, si Lala tiba-tiba nengok kebelakang, lalu dia bilang, "Kar ..."

"Hah, iyaa?" Aku jawab.


"Ada Daniel tuh." Dia bilang. "Mau kesini ..."


"Oh." Jawab ku singkat.


"Lho, udah ga suka lagi sama Daniel?"


"Sst! Jangan keras-keras! Entar ketahuan..." Aku pasang muka bete ku.


"Ohiya, maaf, maaf. Eh tapi, sekarang dia berdiri di belakang lu lhoo."


"Hah, masa?"


"Ga percaya? Nengok aja kebelakang."


"Aah, La, serius .."


"Liat kebelakang." Dia jawab.


Aku tengok kebelakang dengan cepat, lagi-lagi aku pura mencari teman. Saat itu, Lala memang benar. Dia benar-benar berdiri dibelakang aku. Pandangan aku kembali lagi ke jalan raya. Lalu, Lala ketawa kecil.


"Benerkan? Ga percaya siih?"


"Sst! Diem, entar ketauan Daniel." Aku ucap.


Beberapa menit kemudian, temannya Daniel, Jack, mengajak dia untuk pulang. Kebetulan juga, angkot yang jurusannya melewati gang rumah mereka berhenti tepat didepan aku. 


"Dan! Ayok pulang!" Jack seru. "Udah malem nih!"


"Oh iya, Jack." Daniel jawab singkat. 


Lalu dia mengikuti Jack dan menaiki angkot tersebut. Aku bener-bener cuman bisa diam. Pengen ucap "Dadah~" ga ada nyalinya. Jadi, aku cuman bisa menatap dia doang, mencoba untuk menghafal dan menangkap momen terakhirku melihat Daniel.

Tapi Daniel tidak sempat untuk nengok kembali, untuk melihat sekolahnya atau aku, huh.
Dia memang sosok yang dingin kadang, tapi sekalinya tau dia, dia itu orang yang enak diajak ngobrol. Dia kadang menjadi sosok yang ceria, terbuka, tapi terkadang juga cuek.


Huh, mungkin laki-laki memang kebanyakan seperti itu yaa.